Title : Bleeding love
Author : Nina_Shawol
Main Cast : Choi minho, park hye jin, kim jonghyn
Lenght : Twoshots
Genre : Sad , Romance, Action (Akhirnya Author Dapat Genre nya...hee)
Summary : Sakit hati yang teramat sangat karena di tinggalkan oleh Yeoja yang di cintai membuatnya kehilangan akal dan berbuat sesua tu yang sangat disesalinya.
Awalnya mau bikin sequel..tapi takut para reader bosen baca FF author..
Gomawo yang masih ngikutin,,,^^
Met baca aja ya reader...
“aku ingin kau merasakan sakit yang kurasakan selama ini,,” minho menatap tajam ke arah hye jin.
“tembaklah oppa,,”hye jin menarik pistol itu dan meletakkan tepat di jantungnya. Minho terkejut dengan tindakan hye jin.
“baiklah..kalau itu keinginamu,,” kata minho sambil menarik pelatuk.
Dan.....
DOORRR...!!!!*1
tembakan itu seakan memecah keheningan. Hye jin duduk tersungkur, tapi tak ada darah sedikitpun. Hye jin menatap ke arah minho yang kini juga tersungkur dan tangannya yang memegang pistol menyeka darah di ujung bibirnya. Ternyata sebelum sempat menembak hye jin, jonghyun sudah terlebih dahulu memukul wajah minho.
“Yiaa...minho,,!!!kau gila,,”teriak jonghyun. Minho hanya tersenyum sinis, sedangkan hye jin masih diam tak bergeming.
Buukkkk...!!!
Sekali lagi pukulan mendarat di wajah minho hingga dia kembali tersungkur dan pistol yang dia pegang pun terlepas dari tangannya.
“cuihhh...!!!kau kuat juga ya,,KIM JONGHYUN..”hardik minho sambil tersenyum tipis
“kau gila,,bodoh...sinting,,”maki jonghyun dengan muka berang.
“yiaaa...aku gila karena dia,,!!”balas minho sambil menunjuk ke arah hye jin.
Suasana hening seketika. Langit sore yang sudah gelap pun ikut menambah ketegangan yang terjadi antara 3 sahabat itu.
“minho..kau tak tau alasan hye jin meninggalkanmu kan..!!”jonghyun semakin berang dan mencengkram kerah baju minho.
“tentu saja aku tau,,karena kau kann,,”kata minho santai.
“minho pabboo..!!”teriak jonghyun sambil mengepalkan tangannya yang kekar.
Bukk..!!!untuk ketiga kalinya pukulan mendarat di wajah minho.
“oppa andweee,,,”hye jin mencengkram tangan jonghyun agar tak meneruskan perbuatannya.
“alasan dia meninggalkanmu bukan karena aku atau siapapun. Tapi karena kau..”
Minho mengernyitkan dahi mendengar pernyataan jonghyun.
‘karena aku’ gumamnya
“orang tuanya mengancam akan membunuhmu kalau dia tidak meninggalkanmu,,”kata jonghyun mencoba menjelaskan walaupun dia pikir juga percuma, karena makhluk yang ada di hadapannya sekarang takkan mendengar sedikitpun
“oppaa...”hye jin tak mampu lagi menahan hingga air matanya pun jatuh dari mata indahnya.
“skenario yang sangat bagus..”kata minho bertepuk tangan dan tersenyum lebar.
“minho..kauu..!!”hardik jonghyun dan langsung mencoba memukul minho lagi tapi tertahan oleh hye jin.
“jangan oppa..”pinta hye jin.
Minho hanya tersenyum tipis meihat 2 orang di hadapannya itu
“kau tak tau betapa tersiksanya hye jin, sama seperti kau dia juga merasa kehilangan..” kata jonghyun.
Minho hanya diam. Minho menatap jonghyun dan hye jin bergantian.
“haruskah aku percaya kalian..” tanya minho bingung. Dalam pikirannya seakan dua kubu sedang bertarung untuk memenangkan pikiran dan hati minho yaitu setan dan malaikat.
hye jin mengangguk.
“ne oppa..”hye jin membalas tatapan minho, sesaat dia terdiam. ada cahaya merah tepat di kepala minho. Hye jin mencari asal cahaya merah itu.
‘sniper*2...’gumam hye jin.
“oppaa...AWASS..!!!”
DOORRR...!!!!
Hye jin langsung menerjang tubuh minho hingga mereka terjatuh.
“hye jin..”jonghyun terkejut dan langsung berlari mencari sniper yang menembakkan peluru tadi.
“hye jin...kau pergilah,mereka pasti anak buah appamu. Kau juga akan berbahaya kalau ada di sini...”teriak jonghyun dari kejauhan. Jonghyun kini sudah hilang dari pandangan mereka.
“oppa kajja..!!” hye jin menarik lengan minho yang masih tersungkur. Minho menggapai pistol yang jatuh akibat pukulan jonghyun tadi dan langsung mengikuti hye jin.
“oppa..naik mobilku...” perintah hye jin dan entah mengapa minho hanya mengikutinya. Perasaan benci pada hye jin yang bahkan berniat untuk membunuh hye jin tak ada di pikirannya lagi.
Hye jin melempar kunci mobil ke arah minho dan di sambut minho dengan cepat.
“sial..!!ayo naik..”kata minho saat melihat ternyata ada beberapa orang berpakaian hitam mengejar mereka.
Minho langsung tancap gas dan melihat sesekali ke belakang, beberapa orang namja berbaju hitam itu masih mengikuti mereka. Dengan lihai minho mengendarai mobil di antara kemacetan.
“jonghyun oppa...”hye jin teringat dengan jonghyun yang mereka tinggal untuk mengejar sniper tadi.
Klikk..
Dia menekan satu nomor di hendphonenya
“yeoboseyo...??”kata orang di seberang sana.
“oppa..gwencana..??”hye jin panik saat mendengar suara tembakan yang terdengar di sekitar jonhgyun.
“nee...gwencahana..kau kabur dulu,,tapi kau harus melaporkan terus kepadaku di mana kau berada..”kata jonghyun dengan suara sedikit tertahan. Mungkin dia sedang bersembunyi dari kejaran para sniper.
“ne oppa..”
Brakkk...!!handphonenya terjatuh akibat tembakan dari salah satu sniper Dibelakang mereka. Pelurunya memecahkan kaca belakang dan mengenai tangan kanan hye jin.
“AAAA......!!!”darah mengalir dari pergelangan tangan hye jin. Hye jin meringis sakit .
“rupanya mereka bukan hanya berniat membunuhku tapi juga kau...”minho tersenyum tipis
“sekarang oppa tau kan orang seperti apa appa ku..”kata hye jin masih memegang tangannya.
Dorrr...!!!lagi-lagi para pria baju hitam menembakkan peluru tapi tak berhasil mengenai hye jin dan minho. Minho melihat ke belakang dan ada sekitar 3 mobil di belakangnya. Mereka keluar dari jalanan kota mencari jalan pintas untuk mengelabuhi orang-orang itu. Tapi 3 mobil itu masih mengikuti mereka dan menmbakkan peluru bertubi-tubi ke arah mobil hye jin.
“hye jin merunduk,,!!”teriak minho. Peluru kembali berarah ke mobil mereka.
“siall... andai pistolku ada pelurunya...”hardik minho dengan geram dan kembali menaikkan kecepatan.
“oppa...”
Minho menatap hye jin dan melihat mukanya pucat karena darah yang terus keluar dari luka tembaknya. Entah kenapa hati minho kini melunak mungkin malaikat di hatinya lah yang menang. Malaikat yang menyuruh minho untuk percaya dengan semua alasan hye jin meninggalkannya.
Brukkkk...!!!
Salah satu mobil tadi berhasil mendekati mobil mereka dan menabrak keras dari arah samping. Minho panik karena salah stau dari pria itu bersiap menembakkan peluru ke arah mereka. Dengan cekatan minho langsung membalas menabrak mobil pria itu dan berhasil membuat mereka kehilangan keseimbangan dan menabrak dua mobil di belakangnya. Ketiga mobil itu kehilangan kendali dan menabrak satu sama lain.. Minho sedikit bernapas lega. Setidaknya aman sekarang. Kini dia menurunkan kecepatan.
“oppa hebat...!!”kata hye jin mengepalkan tangannya dan tersenyum ke arah minho. tapi langsung diam dan tertunduk karena minho membalasnya dengan tatapan dingin.
“kita berhenti dulu di sana..sepertinya rumah kosong..”kata minho dan langsung memakirkan mobil di depan rumah itu.
‘apa dia akan membunuhku di sana,,’gumam hye jin dan menatap ke arah rumah dan sekitarnya. Sepi.
Dia hanya mengikuti minho di belakang dengan langkah terseok dan masuk kedalam rumah itu. Rumah yang usang dan penuh debu.
Hye jin duduk di kursi usang dan memeriksa luka tembaknya tadi.
‘tidak terlalu parah..’pikir hye jin.
Dia menyapu pandangan ke semua sudut rumah itu dan matanya sekarang tertumpu pada wajah minho yang kini ada tepat ada di hadapannya.
‘apa sekarang dia akan membunuhku..’
Hye jin berusaha berdiri dan menjauh tapi tertahan oleh minho.
“duduk...!!”perintahnya.
Hye jin hanya menurut. Karena tatapan mata itu bukan tatapan minho yang tadi. Bukan tatapan seseorang yang haus darah.
Minho membuka sebuah kotak.
‘pistol..’pikir hye jin panik.
“tanganmu...”pinta minho.
“tangan..??”tanya hye jin heran.
“ehhh...”minho menarik tangan hye jin yang luka tadi dan membuka kotak yang entah di dapatnya dari mana . ternyata minho hanya ingin mengobati luka tembak di tangan hye jin.
Hye jin menatap wajah minho dengan perasaan campur aduk. Perasaan bersalah karena telah meninggalkannya. Sedih karena melihat keadaannya sekarang. Bahagia karena namja yang selama ini di rindukannya kini berada tepat di hadapannya. Walaupun namja itu sempat ingin membunuhnya, tapi dia tetap bahagia walaupun harus mati di tangan namja itu. Air matanya mungkin sebentar lagi akan jatuh tapi hye jin mencoba menahannya. Dia tidak ingin terlihat lemah untuk kesekian kalinya.
“sudah selesai,,,”minho langsung berdiri dan duduk di kursi persis di hadapan hye jin. Tapi masih tak menatap hye jin sedikitpun. Pandangannya terlihat kosong. Suasana hening seketika, tak ada yang memulai pembicaan. Walaupun sebenarnya sangat banyak hal yang perlu mereka bicarakan.
“jadi benarkah itu alasanmu meninggalkanku...”tanya minho dengan nada dingin memulai pembicaraan yang terasa kaku itu.
“nee...”jawab hye jin singkat.
“mianhe...”kata minho lirih masih tertunduk dan tak menatap hye jin sedikitpun.
Hye jin hanya menatap minho heran karena yang seharusnya meminta maaf adalah dia.
“mianhe..karena sudah sempat membencimu dan berniat membunuhmu...”kata minho.
“oppa...”hye jin merasa sedih melihat minho. dia berjalan dan mendekat minho lalu duduk di hadapannya. Dia angkat wajah minho yang tertunduk dan memegang kedua belah pipi minho yang ternyata telah basah oleh air mata.
“gwencaha oppa...seharusnya aku yang meminta maaf karena meninggalkanmu..”kata hye jin menenangkan sambil menyeka air mata di pipi minho dengan tangan mungilnya.
“mianhe...aku...”
Cupp...!!
Belum sempat minho menyelesaiakn kata-katanya bibir hye jin sudah terlebih dahulu mencium pipi minho pelan.
Minho terdiam. Kini giliran minho yang memegang kedua pipi hye jin dan mendekatkan wajah mereka. Sekarang wajah mereka hanya berjarak beberapa centi. Tapi...
Brakk...!!!brakk...!!
Belum sempat bibir mereka bersentuhan, mereka di kejutkan oleh suara pintu yang di tendang oleh seseorang.
“keluar kalian,,,!!aku tau kalian di dalam..!!”teriak suara seseorang.
Minho langsung menarik hye jin kebelakangnya mencoba melindunginya.
Braakkk...!!
Kali ini orang itu berhasil memasukki rumah itu. Dan ternyata ada 3 orang namja berbaju hitam. Minho terdiam dan hye jin mengintip dari belakang tubuh minho.
“ternyata kalian memang di sini...!!”namja itu menyeringai melihat ke arah minho dan hye jin.
“kalian akan mati sekarang...”kata namja yang lain dan tersenyum tipis.
Lalu muncul satu orang namja lagi yang tak terduga kehadirannya di sana. hye jin menatap lekat kepada namja itu.
“jonghyun oppa...”kata hye jin heran.
Jonghyun hanya tersenyum tipis
“oppa baik-baik saja kan...??”hye jin mencoba mendekati jonghyun tapi di cegah minho.
“ternyata dia musuh kita...”kata minho.
“kau tetap di belakangku..arra..”hye jin hanya mengangguk.
“hajarrr.....!!”teriak jonghyun menyuruh 3 anak buahnya.
Sekarang minho sudah di kelilingi 3 anak buah jonghyun sedangkan hye jin melihat minho dengan perasaan khawatir.
3 namja itu sudah melancarkan aksinya. Minho dengan cekatan menangkis serangannya dan berhasil menendang salah satu dari namja itu dan jatuh tersungkur dan minho menyarangkan beberapa tendangan lagi ditubuhnya. Sisa 2 namja dihadapannya. Minho mencoba memukul salah satu namja itu tapi berhasil ditangkis dan tangan minho kini di cengkramnya, tapi dengan cepat minho memutar pergelangan tangannya dan berhasil membantingnya hingga terjatuh. Namja terakhir maju dan di luar dugaan dia mengeluarkan satu bilah pisau dari balik jasnya.
“oppa....awas..”teriak hye jin.
Minho tidak berhasil mengelak dan pisau mengenai tangan kanannya yang menahan serangan namja itu.
Buukkk...!!!di tendangnya namja tadi dan langsung jatuh tersungkur. Minho meringis karena darah keluar dari lukanya.
“oppa...”
“tetap di sana....!!”perintah minho dan hye jin langsung menghentikan langkahnya.
“ternyata kau hebat juga..choi minho...”jonghyun tersenyum lebar.
“kalian tidak berguna..pergilah biar aku yang menghadapi bocah tengik ini...!!” 3 namja berbaju hitam itu pun pergi. Tersisa mereka bertiga di rumah usang itu.
“waee...oppa..sebenarnya apa yang kau terjadi??bukankah kau selama ini baik padaku..??”bentak hye jin yang hanya di sambut senyum sinis jonghyun.
“selama ini aku selalu menyukaimu,tapi kau malah selalu memikirkan minho yang adalah anak dari musuh appamu...sedangkan aku hanya kau sia-sia kan..sehingga rasa suka itu lama-lama menjadi benci dan rasanya ingin kalian lenyap dari hadapanku...!!”jonghyun tertawa dan menunjukkan wajah aslinya. Hye jin syok mengetahui apa yang terjadi.
“kau tahu...aku adalah orang suruhan appamu..makanya aku selalu ada di sampingmu agar ada kesempatan membunuh minho saat dia datang menemuimu..skenario yang bagus bukan..”kata jonghyun sambil memandang tajam ke arah hye jin yang masih tak bergeming.
“dasar jonghyun...!!!”teriak minho.
“yiaa...minho!!bukankah tadi kau akan membunuh hye jin..??apa kau membatalkan niatmu..??”
Minho hanya diam.
“baiklah...sebaiknya memang aku yang harus membunuh kalian berdua..”jonghyun menyeringai lebar.
“jonghyun..kauu..!!”
Minho berlari ke arah jonghyun dan menyarangkan satu pukulan di wajahnya.jonghyun pun langsung membalas minho dengan satu pukulan tepat di perut minho dan wajah minho. belum sempat menghindar jonghyun kembali menendang tubuh minho hingga jatuh.
“sepertinya lebih baik kau mati..!!”jonghyun tersenyum tipis dan mengeluarkan sesuatu dari dalam jasnya. Ternyata sebuah pistol.jonghyun menarik pelatuk dan mengarahkan tembakan ke arah minho yang kini jatuh tersungkur.
“oppa,,,andweee...”
Dorrr...!!
Peluru tepat mengenai punggung hye jin yang berlari mendekap minho untuk melindunginya.
“yia...hye jin..wae..gwenchana..”minho membalikkan tubuh hye jin dan di rebahkan di pangkuannya. Hye jin terlihat lemah.
“oppa...”kata hye jin lirih.
“bertahanlah....”pinta minho.
“drama yang tragis...”kata jonghyun sinis.minho menatap jonghyun murka.
“apa kau ingin merasakannya juga minho...”
Bukkkk..!!!
Pistol yang di pegang jonghyun terlempar akibat lemparan pistol kosong minho. minho merebahkan tubuh hye jin di lantai dan langsung kembali memulai pertarungan melawan jonghyun. Dilayangkannya sebuah pukulan sebelum sempat ditangkis jonghyun. Minho kini di liputi rasa amarah hingga menyerang jonghyun secara membabi buta. Tendangan dan pukulan tak henti bersarang di tubuh jonghyun. Kini jonghyun tersungkur berlumuran darah. Di ambil minho pistol jonghyun tadi. Dan.....
Dorrrr...!! satu peluru berhasil bersarang di tubuh jonghyun. Jonghyun terlihat tak berdaya lagi.
“oppa...”
“hye jin...”minho langsung menghampiri hye jin dan melempar pistolnya.
“hye jin bertahanlah...”minho memeluk hye jin yang sudah lemah.
“anni ,,oppa..sepertinya aku sudah tak bisa bertahan lagi...sakit oppa..”rintih hye jin.
“kau harus bertahan..ayo cepat kita ke rumah sakit..”
“anni..oppa...”hye jin menahan minho
“oppa...mianhe...saranghae...”kata hye jin dengan napas terputus-putus.
“nado saranghae hye jin...”kini pipi minho sudah basah oleh air mata. Dengan tangan mungilnya hye jin menghapus air mata itu. Hye jin tersenyum dan matanya sedikit demi sedikit menutup, tangannya pun jatuh tak beradaya.
“hye jin...hye jin..kau masih hidup kan..?”kata minho panik dan menggoncangkan tubuh hye jin. Tapi hye jin tak bergerak.
Minho hanya bisa menangis sekarang. Diangkatnya tubuh hye jin. Dengan langkah terseok kini dia beranjak pergi dari rumah itu. Tapi baru beberapa langkah..
Dorrr...!!
Tubuhnya berhasil di tembak oleh jonghyun yang terbaring berlumuran darah.
Dorr...!!
Sekali lagi jonghyun menyarangkan timah panas di tubuh minho.
Kini minho dan hye jin yang di gendongnya pun ikut terjatuh. Di pandangnya sesaat kearah jonghyun, terlihat jonghyun tersenyum sinis ke arahnya.
“akhirnya kita semua mati...”
Jonghyun yang kehabisan banyak darah pun sedikit demi sedikit menutup mata. Mungkin malaikat kematian kini telah menjemputnya.
Minho mencoba menggapai tangan hye jin yang terbaring di sampingnya. Kini diapun merasa tatapan matanya sedikit kabur. Lama kelamaan menjadi gelap dan semuanya hilang.
“mianhe hye jin...”mungkin itu kata-kata terakhir minho.
Kini telah terbaring tiga mayat di sana. dendam hanya akan berakhir saat kematian menjemput. Bleeding love. Kisah cinta yang tragis.
Ending of story
Ottokhee..??
Seru gakk...mudah-mudahan ceritanya gak buat para reader kecewa..
Dapat gak feel actionnya..??
RCL ya reader..gomawo..^^
#keterangan
*1*3 : suara tembakan tak terdengar sekitar karena memakai peredam suara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar